ABU AR-ROIHAN A-LBIRUNI
Abu ar-
roihan al-biruni merupakan salah satu dari dua ilmuan besar muslim dalam bidang
pengetahuan alam sekalipun para ilmuan barat mengatakan dialah satu satunya
ilmuan terbesar muslim. Bahkan salah seorang dari mereka menganggapnya sebagai
pemikir ilmiah terbesar sepanjang sejarah manusia.
Tempat, tanggal lahir, dan riwayat hidupnya
Ada beberapa
pendapat tentang tahun lahir dan wafatnya Al-Biruni. Namun kebanyakan
mengatakan bahwa dia di lahirkan pada tahun 362 H (973 M), sekalipun ada yang
mengatakan bahwa dia di lahirkan pada tahun 351 H (962 M). adapun tempat
kelahirannya adalah salah satu pinggirian kota kats yang merupakan pusat kota
Khawarizm di Asia Tengah.
Inilah yang
menyebabkan ia di panggil dengan nama al-biruni karena birun adalah Bahasa
Persia yang berarti pinggiran kota. Bahasa ibunya adalha bahasa Persia dan
kebudayaannya juga kebudayaan Persia, sekalipun dari segi ras mereka berasal
dari turki. Nama lengkapnya adalah Abu Ar-Raihan Muhammad Bin Ahmad Al-Khawarizmi
Al-Biruni.orang orang berilmu pada masa nya memanggilnya dengan sebutan “ustadz” (guru besar) sebagai bukti tingkat
keilmuannya yang tinggi. Sedangkan orang orang barat mengenalnya dengan
panggilan master aliboron.
Sejak usia
kanal kanak, al-birunbelajar pasa abu an-nashr arraq. Dia menunjukkan
potensinya yang besar sejak dini dalam bidang
matematika,astronomi,geografi,sejarah,dan berbagai dan berbagai macam ilmu
lainnya.
Ketika
berusis dua puluh tahun, abu ar-raihan pergi ke negeri jurjan dan bekerja pada
pangeran syamsul ma’ali qabus bin wasykamir. Itulah kesempatana yang baik
baginya untuk bertemu dengan para ilmuan besar yang bekerja di istana syamsul
ma’ali. Di antaranya dia bertemu dengan ibnu sina yang di kenal memiliki
persahabatan dengan al-biruni sehingga membuahkan korespondensi ilmiah yang
sangat bernilai antara kedua ilmuan besar ini.
Abu
ar-raihan mulai menulisa buku sejak dia berada di istana jurjan. Dia telah
bekerja selama sepuluh tahun di istana itu, kemudian kembali ke khawarizm
sekitar tahun 400 H (1010 M) dan bekerja kepada kharizmiyah (abu abbas
al-makmun) dan menjadikannya sebagai penasihat khususnya. Selama bersada di
istana abu al-abbas, kehidupan al-biruni di penuhi dengan kegiatan penelitian
hingga terjadi sesuatu yang tidak di sangka sangka, yaitu berubahnya situasi
politik akibat terbunuhnya abu al- abbas dan kekuasaanya di ambil alih oleh
sultan ghaznah17,Mahmud bin sabkatkin atau Mahmud al-ghaznawi, yang
kemudian menguasai khawarizm.
Tentara
Mahmud al-ghaznawi menahan semua tawanan termasuk para ilmuan yang berada di
istana khawarizmsyah. Sultan al- menahan semua tawanan termasuk para ilmuwan
yang berada di istana khawarizmsyah. Sultan al-ghazanawi adalah seseorang yang
keras dan tidak paham agama islam yang sebenarnya sehingga dia memerintahkan
untuk membunuh para ilmuwan tersebut. Al-biruni termasuk antara yang hamper
saja menemui ajal nya saat itu, jika bukan karena di selamatkan oleh seorang
cendikiawan pengikut sultan al- ghaznawi yang telah mengenal al-biruni dan
pengalamannya dalam ilmu perbintangan, sehingga dia membiarkannya hidup dan di
suruh bekerja di istananya di ghaznah. Al- biruni kemudian turut melakukan
penaklukan yang di lakukan oleh sultan utara di india. Setelah berada di india,
al-biruni mempelajari Bahasa penduduk setempat, agama, filsafat, ilmu, dan
kebudayaan mereka. Di sana dia menulis buku –buku tentang sejarah mereka yang
menjadi rujukan terpenting di india hingga waktu belakangan. Dia tinggal di
india dalam waktu yang sangat lama, bahkan da yang mengatakan hamper empat
puluh tahun. Dia kemudian kembali ke ghaznah dan memfokuskan diri melakukan
penelitian dan menulis. Setelah wafatnya sultan Mahmud, al-biruni tetap menjaga
hubungan baiknya dengan istana ghaznah pada masa pemerintahan anaknya, sultan
mas’ud.
Al-biruni
terus melakukan penelitian dan menulis hingga akhir hayatnya. Para sejarahwan
sepakat bahwa dia wafat pada tahun 440H (1048 M).Namun, seorang orientalis
bernama max mayerhope menegaskan bahwa selama dia melakukan penelitan tentang
biografi al-biruni dan penemuan ilmiahnya, dia menyimpulkan bahwa al-biruni
wafat pada tahun 442 H(1050M).
Para ilmuan yang hidup semasa dengannya
Al-biruni hidup semasa tiga ilmuwan besar
muslim besar dan terkemuka, yaitu ibnu sina, al-hasan bin al-haitsam, dan
al-karkhi.
Bidang spesialisasi yang paling menonjol di
tekuni oleh al-biruni
Al-biruni
adalah ilmuwan muslim yang paling banyak menulis ensiklopedia sehingga sangat
menonjol dalam semua bidang pengetahuan dan penelitian, tanpa mengurangi
akurasi dan kebenaran hasil penelitiannya pada saat yang bersamaan dalam ilmu
dan penelitian yang di tekunina. Adapun penemuan ilmiahnya yang terpenting
terfokus pada beberapa ilmu berikut:
-ilmu matematika: geometri, ilmu hitung trigonometri, dan aljabar.
-ilmu penegetahuan alam: mekanik,
hidrotatistik dan optik.
Dia
memiliki banyak karya tulis dalam bidang astronomi, geologi, geokimia,
geografi,dan geografi matematika. Kemudian dalam ilmu humaniora dia di kenal
dengan penelitian dan karya-karyanya seperti; karya dalam sejarah, filsafat,
agama, sosial, dan kalender berbagai suku bangsa.
Kemampuan Bahasa al-biruni
Al-biruni menguasai banyak Bahasa yang umum
di pakai pada masa itu, di samping memiliki kemampuan intelektualitas yang
sangat istimewa. Ini semua telah membantunya dalam melakukan penelitian dan
menulis karya-karyanya. Selain bias Bahasa arab dan Bahasa Persia, al-biruni
juga bias bahasa Iberia, suryani, dan sanskerta. Dan, terakhir dia menguasai
bahsa kebudayaan india dan banyak menulis
buku-buku dalam bahsa kebudayaan india, sehingga di terjemahkan ke dalam
bahsa arab dan ilmu kaum muslimin di terjemahkan ke dalam Bahasa india. Perlu
di beritahukan nahwa al-biruni secara khusus sangat menyukai bahsa arab dan
banyak di pergunakan dalam karya-karyanya.
Penelitian dan penemuan ilmiah al-biruni
1-Dalam ilmu
matematika
Aljabar:
-Al-biruni mempelajari persamaan
al-khawarimi dalam aljabar dan memberikan penambahan padanya.
-menyusun kaidah-kaidah geometri.
Geometri:
-membuat dasar-dasar gambar pada permukaan bola.
-membuat rumus-rumus matematika untuk
menghitung lingkaran bumi dan diameternya yang di kenal dengan rumus al-biruni
Dan masih banyak yang lainnya. Dia pun
memiliki beberapa buku yang di karangnya dalam aritmatika. Dan juga menulis
buku tentang sejarah angka india dan perpindahannya ke arab serta
pengembangannya seperti yang kita kenal sekarang.
Beberapa karyanya di bidang matematika dan
aplikasi nya
-kitab al-masa’il al-handasiyah
-kitab tashih ash-shuwar wa tabtih al-kuwar
-kitab istikhraj al-authar fi addairah
bikhawash al-khatthi al-munhani fiiha dan masih banyak yang lainnya.
2-
bidang ilmu pengetahuan alam (fisika)
- mengembangkan cara dan menemukan
peralatan untuk menentukan timbangan logam dengan tingkat akurasi yang tinggi
mendekati cara-cara yang ada pada masa sekarang.
- menerangkan fenomena khusus yang
berhubungan dengan tekanan zat cair gas dan keseimbangannya. Dam menjelaskan
pula mengapa air air yang menguap dan mata air naik ke atas. Untuk mengetahui
fenomena ini, dia menggunakan rumus-rumus hidrostatistik. Dan masih banyak yang
lainnya.
3-
bidang geologi dan ilmu pertambangan
Al-biruni memperingatkan terjadinya dua
fenomena, yaitu: “terbenamnya daratan oleh air laut” dan “penyurutan air laut”
baik pada masa lampau sebelum terciptanya manusia, maupun setelahnya. Dia
menjelaskan secara khusus bahwa jazirah arab telah di tenggelamkan oleh air
laut sebelum air laut itu menyusut kembalidan meninggalkan bekas-bekasnya pada
lapisan bumi dan tanda-tandanya di batu dan karang. Sebagaimana dia juga
menjelaskan bahwa lembah sungai as-sanad sebelumnya adalah laut sebelum di
tanami pohon-pohon yang akhirnya menutupi sungai itu selamanya. Dari
tulisan-tulisan al-biruni Nampak jelas bahwa dia mengetahui hakikat perubahan
yang terjadi pada kulit bumi, dan bahwa perubahan itu terjadi secara pelan dan
bertahap dalam jangka waktu yang sangat panjang. Al-biruni menulis sebuah karya
yang berjudul “al-jamahir fi ma’rifatil jawahir” dan “maqalah fin nasab allati
baina al-falzat wal jawahir fil hajm”.
4-
ilmu astronomi
Al-biruni adalah orang yang pertama kali
menyimpulkan adanya pergerakan titik matahari yang terjauh dari bumi.
Sebagaimana dia juga membuat table-tabel astronomi baru berdasarkan hasil
penelitiannya dalam meneropong bintang-bintang. Dia bahkan mengkritisi
table-tabel astronomi yang di buat oleh
para ilmuwan sebelumnya dan memperbaikinya.
Adapun buku yang di tulis oleh nya yaitu
“al-qanun al-mas’udi fi al-hai’ah wa an-nujum” , “at-tafhim li awa’il shina’at
at-tanjim”, dam masih banyak karya yang lainnya.
6-
bidang biologi
Dalam buku-bukunya, al-biruni memaparkan
tentang perilaku menyimpang pada tumbuh-tumbuhan dan hewan (seperti fenomena
kembar siam), dan menerangkan fenomena perkawinan pada beberapa jenis daun
bunga.
7-bidang
farmakologi
Dalam bidang farmakologi, al-biruni menulis
buku berjudul “kitab ash-shaidalah fith thib”. Yang di susun berdasarkan huruf
abjad dan berisi tentang berbagai macam obat-obatan serta pendapat orang-orang
terdahulu tentang obat-obatan tersebut.
8-bidang
humaniora dan sastra
Al-biruni memiliki karya yang sangat
legendaris dalam bidang humaniora dan termasuk yang di perhitungkan dalam
peradaban arab islam. Dia menulis buku yang dia ntaranya adalah: “tahqiq ma li
al-hindi min maqulah maqbulah fi al-aqli au mardzawilah”atau yang lebih di
kenal dengan anma “thariq al-hindi”. Dan masih banyak karya-karya yang lainnya.
Pemikiran al-biruni
Al-biruni
mengjritik metodologi india karena tidak ilmiah dan ilmu mereka tidak jauh dari
sekedar mengira-ngira. “Dia berpendapat bahwa ilmu yang di yakini kebenarannya
adalah yang di peroleh dari perasaan antara akal dan logika”.
Karya-karya
al-biruni yang telah di sebutkan di halaman sebelumnya sebenarnya hanya
merupakan contoh terpenting dari sekian banyak karyanya. Yang jelas, al-biruni
tidak mempelajaari suatu ilmu dalam bidang apapun kecuali dia akan menulis
buku tentang hal itu.
Seoranag
orientalis amerika, arter ebham bob, mengatakan “dalam nama ilmuwan dunia
manapun, nama al-biruni pasti berada di posisi yang tinggi. Sebab, tidak
mungkin sempurna sejarah matematika, astronomi, geografi, humaniora, dan
perbandingan agama tanpa kontribusinya yang besar dalam ilmu-ilmu tersebut.
Dia
juga mengatakan, “ada kemungkinan terjadi banyak penyaduran dari buku-buku
karangan al-biruni sejak seribu tahun silam yang merupakan metode dan hasil
pemikiran baru yang modern”.
Komentar
Posting Komentar